Friday, January 6, 2017

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAS BADUNG PRIVINSI BALI TAHUN 1992-2995





Perubahan penggunaan lahan adalah bertambahnya suatu penggunaan lahan dari satu sisi penggunaan ke penggunaan yang lainnya diikuti dengan berkurangnya tipe penggunaan lahan yang lain dari suatu waktu ke waktu berikutnya, atau berubahnya fungsi suatu lahan pada kurun waktu yang berbeda (Martin, 1993 dalam Wahyunto dkk., 2001). Perubahan penggunaan lahan dapat mempengaruhi sistem ekologi setempat diantaranya pencemaran air, polusi udara (Hu, et al., 2008), perubahan iklim lokal (Mahmood, et al., 2009; Hu, et al., 2008), berkurangnya keanekaragaman hayati (Sandin, 2009), dinamika aliran nitrat (Poor and McDonnell, 2007), serta fluktuasi pelepasan dan penyerapan CO2 (Canadell, 2002).
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu kesatuan ekosistem dimana organisme dan lingkungannya berinteraksi secara dinamik dan memiliki ketergantungan satu sama lain dalam setiap komponennya (Asdak, 2002). Kondisi hidrologi DAS dapat terpengaruh akibat terjadinya perubahan penggunaan lahan (de la Cretaz and Barten, 2007), selain itu kualitas air DAS yang melewati daerah perkotaan juga dipengaruhi oleh perkembangan kota/perubahan penggunaan lahan seperti perkembangan industri dan perkembangan pemukiman di wilayah DAS (Coskun, et al., 2008).
Analisis menggunakan modul perubahan penggunaan lahandengan menggunakan ArcGS pada  mata kuiah aplikasi sistem informasi geografi yaitu dengan menggunakan metode overlay data vektor untuk menghasilkan matriks perubahan lahan pada tahun 1992 dan tahun 2005. Analisis kualitatif dengan memperbandingkan penggunaan lahan pada 2 tahun pemetaan.
Tahun 1992 tipe penggunaan lahan pada DAS Badung yang paling luas adalah sawah irigasi dengan 19.552.852m² atau 51,20% dari total wilayah DAS Badung. Tipe penggunaan lahan paling sedikit adalah rumput dengan luas 91.137m² atau 0,24% dari total wilayah DAS Badung. Seiring bertambahnya tahun dan bertambahnya manusia, penggunaan lahan pun banyak sekali perubahan.
Berdasarkan hasil analisis memperlihatkan bahwa luas tipe – tipe penggunaan lahan di wilayah DAS Badung dari tahun 1992 sampai 2005 adalah semua tipe – tipe penggunaan lahan berubah, namun perubahan tersebut ada yang luas dan ada yang sempit. Yang terbesar adalah tipe penggunaan lahan permukiman yaitu bertambah 5.352.428m² atau 14,01% dari total wilayah DAS. Sedangkan pada tipe penggunaan lahan sawah irigasi mengalami pengurang hingga 10,69%  atau berkurang 4.083.966m² dari total wilayah DAS. Tubuh air pada DAS pada tahun 1992 sama sekali tidak ada namun pada tahun 2005 tubuh air menjadi ada mengurangi hampir semua perkebunan dengan luas 435.376m² atau 1,14% dari total DAS Badung.
Pada tahun 2005 penggunaan lahan paling luas adalah permukiman dengan luas 54,93% dari total luas DAS Badung. Sawah Irigasi dengan 40,50%, kebun/perkebunan dengan 1,29%, tambak dengan 0,90%, tubuh air dengan 1,14%, rumput dengan 020%, dan mangrove dengan 1,05% dari total luas DAS Badung.
Dapat disimpulkan bahwa pada DAS Badung perubahan penggunaan lahan yang paling banyak adalah berubah menjadi permukiman di karenakan pertumbuhan penduduk yang cukup besar pada daerah tersebut.