Perubahan
penggunaan lahan adalah bertambahnya suatu penggunaan lahan dari satu sisi
penggunaan ke penggunaan yang lainnya diikuti dengan berkurangnya tipe
penggunaan lahan yang lain dari suatu waktu ke waktu berikutnya, atau
berubahnya fungsi suatu lahan pada kurun waktu yang berbeda (Martin, 1993 dalam
Wahyunto dkk., 2001). Perubahan penggunaan lahan dapat mempengaruhi sistem
ekologi setempat diantaranya pencemaran air, polusi udara (Hu, et al., 2008), perubahan
iklim lokal (Mahmood, et al.,
2009; Hu, et al., 2008),
berkurangnya keanekaragaman hayati (Sandin, 2009), dinamika aliran nitrat (Poor and McDonnell, 2007), serta fluktuasi
pelepasan dan penyerapan CO2 (Canadell,
2002).
Daerah
aliran sungai (DAS) merupakan suatu kesatuan ekosistem dimana organisme dan
lingkungannya berinteraksi secara dinamik dan memiliki ketergantungan satu sama
lain dalam setiap komponennya (Asdak, 2002). Kondisi hidrologi DAS dapat
terpengaruh akibat terjadinya perubahan penggunaan lahan (de la Cretaz and Barten, 2007), selain itu kualitas air
DAS yang melewati daerah perkotaan juga dipengaruhi oleh perkembangan
kota/perubahan penggunaan lahan seperti perkembangan industri dan perkembangan
pemukiman di wilayah DAS (Coskun, et
al., 2008).
Analisis
menggunakan modul perubahan penggunaan lahandengan menggunakan ArcGS pada mata kuiah aplikasi sistem informasi geografi
yaitu dengan menggunakan metode overlay data vektor untuk menghasilkan matriks
perubahan lahan pada tahun 1992 dan tahun 2005. Analisis kualitatif dengan
memperbandingkan penggunaan lahan pada 2 tahun pemetaan.
Berdasarkan
hasil analisis memperlihatkan bahwa luas tipe – tipe penggunaan lahan di
wilayah DAS Badung dari tahun 1992 sampai 2005 adalah semua tipe – tipe
penggunaan lahan berubah, namun perubahan tersebut ada yang luas dan ada yang
sempit. Yang terbesar adalah tipe penggunaan lahan permukiman yaitu bertambah
5.352.428m² atau 14,01% dari total wilayah DAS. Sedangkan pada tipe penggunaan
lahan sawah irigasi mengalami pengurang hingga 10,69% atau berkurang 4.083.966m² dari total wilayah
DAS. Tubuh air pada DAS pada tahun 1992 sama sekali tidak ada namun pada tahun
2005 tubuh air menjadi ada mengurangi hampir semua perkebunan dengan luas
435.376m² atau 1,14% dari total DAS Badung.
Pada
tahun 2005 penggunaan lahan paling luas adalah permukiman dengan luas 54,93%
dari total luas DAS Badung. Sawah Irigasi dengan 40,50%, kebun/perkebunan
dengan 1,29%, tambak dengan 0,90%, tubuh air dengan 1,14%, rumput dengan 020%,
dan mangrove dengan 1,05% dari total luas DAS Badung.
Dapat
disimpulkan bahwa pada DAS Badung perubahan penggunaan lahan yang paling banyak
adalah berubah menjadi permukiman di karenakan pertumbuhan penduduk yang cukup
besar pada daerah tersebut.
No comments:
Post a Comment